Ilustrasi Bencana Longsor/tribun |
Beropini.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purwakarta Jawa Barat mengungkapkan bahwa terdapat dua kecamatan di wilayah Purwakarta yang menjadi titik rawan bencana ketika curah hujan meningkat. Kepala BPBD Purwakarta, Heryadi Erlan, dalam pernyataannya di Purwakarta pada Selasa (19/3/2024), mengungkapkan bahwa dari total 17 kecamatan yang ada, dua di antaranya memiliki tingkat kerawanan tertinggi saat terjadi hujan deras.
Erlan menjelaskan bahwa kedua kecamatan tersebut adalah Kecamatan Sukatani dan Kecamatan Tegalwaru. "Dua wilayah tersebut menjadi fokus utama kami, karena rentan terhadap bencana longsor dan pergerakan tanah," ujarnya.
Maka dari itu, pihaknya terus mengimbau agar masyarakat yang tinggal di Sukatani dan Tegalwaru meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana, terutama saat cuaca sedang tidak bersahabat. Erlan mencatat bahwa sejak awal Januari hingga pertengahan Maret 2024, telah terjadi 116 bencana alam di 15 kecamatan di Purwakarta.
Kedua belas kecamatan tersebut meliputi Jatiluhur, Tegalwaru, Purwakarta, Pasawahan, Sukatani, Darangdan, Bojong, Kiarapedes, Babakan Cikao, Bungursari, Plered, Wanayasa, Cibatu, Campaka, dan Pondoksalam. Akibat bencana tersebut, sebanyak 608 rumah warga mengalami kerusakan. Bencana alam juga mengakibatkan dua gedung pendidikan, satu tempat ibadah, dan beberapa fasilitas umum rusak. Erlan menekankan bahwa kerusakan tersebut sebagian besar disebabkan oleh bencana tanah longsor.
Sekretaris Daerah Pemkab Purwakarta, Norman Nugraha, menyatakan bahwa BPBD harus tetap waspada untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam mengingat curah hujan yang tinggi disertai angin kencang dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini disampaikan karena curah hujan yang tinggi bersama dengan angin kencang memiliki potensi untuk menyebabkan bencana seperti angin puting beliung, tanah longsor, pergerakan tanah, dan banjir.
"Pada triwulan pertama 2024, curah hujan masih sangat tinggi. Kita harus waspada agar potensi bencana bisa diantisipasi. Ini juga merupakan instruksi dari Penjabat Bupati Purwakarta yang harus dilaksanakan," katanya.
Norman menegaskan bahwa selain tetap waspada, Pemkab Purwakarta juga terus berkoordinasi dengan TNI-Polri untuk mengantisipasi berbagai bencana alam. "Koordinasi dengan TNI-Polri terus kami lakukan agar langkah-langkah antisipasi bencana dapat dilakukan dengan cepat dan tepat," tambahnya.
(br/antr)