Forum Politik Muda Purwakarta: Bakal Calon Bupati Purwakarta Kaya akan Pencitraan, Miskin akan Gagasan!

Foto ilustrasi/sangpencerah

Beropini.id - Pemilu legislatif serta Presiden telah usai dan telah menetapkan pasangan calon nomor urut 02 yaitu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumingraka sebagai pemenang pemilu Presiden dan Wakil Presiden dengan raihan 58.6% suara. Namun, suhu politik pemilihan kepala daerah disejumlah wilayah mulai meningkat begitu juga di Kabupaten Purwakarta mulai bermunculan foto wajah para calon pemimpin. 

Tak hanya pinggir jalan dan rumah warga yang menjadi sasaran media promosi, media sosialpun dibanjiri dengan konten-konten dermawan dan sosialisasi para calon tersebut entah memang betul peduli atau memang lagi ada perlu saja. 

Sampai sejauh ini belum ada satupun calon bicara soal gagasan atau ide tentang Purwakarta di masa depan dengan rintangan permasalahan-permasalahan serta kesenjangan yang masih terlihat, atau mereka masih akan memanfaatkan cara-cara seperti kemarin bahwa faktor kemenangan itu bisa ditentukan dengan hanya menyajikan gimmik dan saweran dihari-hari sebelum pencoblosan. 

Tentu banyak pemuda berharap bahwa pemilihan kepala daerah kali ini bisa menyajikan sesuatu yang berbeda tidak hanya dipertontokan gimmik dan perang logistik semata tapi juga berharap ada perang gagasan karena mau bagaimanapun dengan standard yang telah dibuat oleh pemimpin-pemimpin Purwakarta sebelumnya masyarakat jadi banyak berharap kedepan Kabupaten Purwakarta haruslah mengalami kemajuan. 

Disisi yang lain patut kita simak bagaimana sepak terjang calon yang memperkenalkan dirinya sebagai Putera/Puteri asli Purwakarta, terlepas dari faktor kedaerahaan bukan berarti hal tersebut menjadi tolak ukur seorang calon mampu mengelola sebuah daerah dengan baik. Karena sampai sejauh ini selain jalanan dan media sosial kaya dengan konten pencitraan namun masih miskin soal diskusi gagasan. 

Aktivis Forum Politik Muda Purwakarta Rizki R. Adi merespon soal bursa kandidat kepala daerah, "Kami mengharapkan seorang pemimpin yang kolaboratif, mau membuka dan memahami persoalan pemuda yang dimana jika mau membuka data dan memahami angka Indeks Pembangunan Pemuda di Purwakarta itu tidak mengalami kemajuan signifikan," Ungkapnya. Hal tersebut disebabkan oleh sikap acuh kepala daerah kepada pemuda, padahal pembangunan sumber daya manusia itu sangatlah penting bahkan lebih penting dari pembangunan infrastruktur dan ruang-ruang publik yg terkunci itu. 

"Kita cari kepala daerah yang mampu menguraikan secara detail 5 domain tentang pembangunan pemuda, mau memasukannya kedalam visi-misi serta mau berkomitmen untuk kemudian tidak hanya melaksakannya tapi juga mau melibatkan pemuda untuk berpartisipasi dalam kepemimpinan kedepan, bila perlu kita uji bersama melalui dialog publik terbuka." Pungkas Rizki.


(br/opini)

Lebih baru Lebih lama