Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta Didi Garnadi beserta jajaran saat membuka pelatihan dan sertifikasi operator forklift (Dok Disnakertrans Purwakarta) |
Beropini.id - Angka pengangguran di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, dalam empat tahun terakhir menunjukkan tren penurunan. Misalnya, pada tahun 2020, angka pengangguran masih mencapai 11,7 persen dari total angkatan kerja sebanyak 432.428 orang. Saat ini, angka tersebut turun menjadi 7,72 persen.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Purwakarta, Didi Garnadi, menjelaskan bahwa beberapa upaya telah dilakukan untuk mengurangi angka pengangguran. Salah satunya adalah dengan mendorong para pencari kerja untuk mengikuti program pelatihan yang diselenggarakan oleh dinas.
"Selain melalui penyaluran jalur industri, warga yang sedang mencari pekerjaan kami dorong untuk mengikuti pelatihan. Dengan demikian, jika mereka belum terserap oleh industri, mereka tetap bisa produktif dan menjadi pekerja mandiri," ujar Didi dilansir dari Liputan6.com pada Rabu (7/2/2024).
Didi menjelaskan bahwa setiap tahun, pihaknya menyelenggarakan berbagai program pelatihan untuk memfasilitasi warga yang belum bekerja. Pada tahun 2024, program pelatihan berbasis kompetensi (PBK) telah disiapkan. Tujuannya adalah untuk mencetak para pencari kerja yang berkualitas.
"Program pelatihan PBK diselenggarakan di UPTD Balai Latihan Kerja (BLK)," kata Didi.
Menurut Didi, upaya ini juga bertujuan untuk meningkatkan keterampilan para calon tenaga kerja melalui kegiatan pelatihan. Selain itu, mereka juga diarahkan agar memiliki keahlian tertentu setelah mencapai usia produktif.
Kepala UPTD BLK Disnakertrans Kabupaten Purwakarta, Dadang Taufik, menambahkan bahwa untuk tahun 2024, ada 22 paket pelatihan yang dikelola oleh jajarannya. Program pelatihan tersebut terbagi menjadi delapan bidang keahlian.
"Di BLK, terdapat 22 paket pelatihan yang terbagi menjadi delapan bidang keahlian," ujar Dadang.
Pelatihan tersebut mencakup konten kreator, desain grafis, menjahit, LAS, servis sepeda motor, servis mobil, pembuatan furniture, dan instalasi listrik. Setiap kejuruan memiliki kuota untuk 16 orang, dan tahun ini telah menerima 352 orang yang berminat menjadi peserta pelatihan.
Pelatihan ini akan dibagi menjadi tiga sesi selama tahun 2024. Sesi pertama direncanakan akan dimulai pada 20 Februari mendatang. Animonya tinggi, terbukti dari 700 pendaftar pada sesi pertama, yang akan diseleksi menjadi 112 orang.
"Para peserta yang terpilih akan mengikuti pelatihan selama satu bulan sesuai dengan bidang keahlian mereka. Selama pelatihan, mereka akan mendapat fasilitas termasuk makanan dan uang saku," tambah Dadang.
Dia juga menegaskan bahwa output dari program pelatihan ini bukan hanya peningkatan skill, tetapi juga mendorong 75 persen peserta untuk terserap langsung oleh industri, sementara sisanya diharapkan menjadi pekerja mandiri.
(br/pwk)