Kunjungan ke PT Pindad Bandung, Presiden Jokowi Jajal Rantis Maung Disopiri Menhan Prabowo

Presiden Jokowi saat disopiri oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menggunakan rantis Maung. (Foto: Setpres) 

Beropini.id - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menjadi pengemudi saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke PT Pindad, Kota Bandung, dalam kendaraan taktis Maung buatan Pindad.

Prabowo mengendarai Maung dengan Jokowi duduk di sebelahnya. Di kursi belakang, ada Kepala KSAD Jenderal Dudung Abdurachman dan Dirut PT Pindad Abraham Mose.

Jokowi mengungkapkan bahwa ia menikmati momen saat disopiri oleh Prabowo dalam Maung. Ia juga memuji kendaraan Maung sebagai kendaraan yang nyaman.

"Memang di sini kan produksi dari Pindad terkenal kan Maung. Mulus, bagus," kata Jokowi usai berkunjung di gedung fasilitas produksi kendaraan khusus Pindad, Selasa (19/9/2023).

Jokowi juga memberikan pujian untuk cara Prabowo mengemudikan Maung. "Yang nyetir juga bagus," tambahnya dengan senyuman.


Mengenal Kendaraan Maung

PT Pindad memproduksi kendaraan taktis Maung dalam rangka memenuhi pesanan dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Maung adalah kendaraan taktis ringan 4x4 yang dirancang untuk mendukung operasi dan mobilitas pertempuran dalam berbagai medan.

Maung memiliki kecepatan maksimum 120 kilometer per jam dan menggunakan transmisi manual dengan enam percepatan. Jangkauan jarak tempuh Maung mencapai 800 kilometer.

Kendaraan Maung dapat dilengkapi dengan braket senjata 7,62 mm, konsol senjata SS2-V4, GPS navigasi, pelacak, dan perlengkapan lainnya. Kapasitas maksimumnya adalah empat orang.

Saat ini, PT Pindad telah mendapatkan kontrak produksi Maung sebanyak 5.000 unit dari Kemenhan, dengan rencana peningkatan produksi hingga 10.000 unit.

Dirut PT Pindad, Abraham Mose, menyatakan bahwa Maung akan digunakan oleh perwira tinggi dan menengah, dan akan tersedia untuk pasar swasta dalam waktu dekat. Harganya yang kompetitif telah membuatnya diminati, dan Pindad juga berencana untuk mengekspornya setelah memenuhi kontrak dengan Kemenhan.

Abraham Mose memiliki target untuk memproduksi 1.500 unit Maung dalam satu tahun, sehingga dalam tiga tahun, produksi mencapai 5.000 unit. Perusahaan ini juga berencana untuk membangun fasilitas produksi mesin sendiri untuk mendukung produksi kendaraan militer seperti Maung.

(br/jbr)

Lebih baru Lebih lama