Bulog Jabar Pastikan Stok Beras Aman dan akan Terus Serap Hasil Panen

Ilustrasi beras bulog/harianjogja

Beropini.id - Kondisi musim kemarau telah berdampak pada produksi beras di berbagai daerah dan menyebabkan kenaikan harga komoditas beras di pasar. Namun, Kantor Wilayah (Kanwil) Perum Bulog Jawa Barat (Jabar) mengklaim bahwa stok beras masih cukup memadai hingga akhir tahun ini.

Muhammad Attar Rizal, Kepala Kanwil Bulog Jabar, mengungkapkan bahwa saat ini stok beras mencapai 133 ribu ton, yang merupakan jumlah yang cukup besar. Menurutnya, stok tersebut diperkirakan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat selama tiga hingga empat bulan ke depan. Attar juga menjelaskan bahwa Bulog Jabar terus berusaha untuk meningkatkan stok dengan cara menyerap hasil panen petani. Dia mencatat bahwa Bulog memiliki sejumlah daerah yang menjadi fokus untuk panen padi dalam waktu dekat.

“Kita terus top up nanti seiring ada panen di beberapa spot. Kalau memang harganya masuk untuk PSO, kita masukkan untuk cadangan beras pemerintah. Kalau tidak, kita akan ambil dari sisi lain, sisi bisnisnya,” kata Attar.

Selain penyerapan hasil panen dalam negeri, Attar juga menyebut bahwa ada pasokan beras impor yang tetap diserap. “Tetap kita serap. Serapan tertinggi ada di Jawa Barat, itu sudah ada 204 ribu ton selama Januari. Ini terus kita top up. Nanti akan masuk lagi dari LN (luar negeri) dan akan kita top up lagi kalau ada panen raya,” tambahnya.

Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Bey Machmudin, mengklaim bahwa stok beras masih aman berdasarkan hasil rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). 

Meski demikian, Bey mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar menyiapkan langkah untuk menyikapi kenaikan harga beras di pasaran. “Untuk mengatasi kenaikan harga ini, kami akan mengadakan operasi pasar murah, gelar pangan murah, dan ditambah juga dengan bantuan pangan yang sudah diutus oleh Bapak Presiden,” ujar Bey.

(br/jbr)

Lebih baru Lebih lama