Prabowo Subianto Menjawab Kenapa Tetap Mencalonkan Diri Meskipun Kalah Terus

Prabowo Subianto dan Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa/youtube

Beropini.id - Prabowo Subianto, calon presiden potensial dari Partai Gerindra, menjawab pertanyaan mengapa ia tetap maju dalam Pemilihan Presiden meskipun mengalami kekalahan berkali-kali. Saat hadir di acara "Mata Najwa", Prabowo menyatakan bahwa ia dibesarkan sebagai seorang pejuang sejak kecil dan didorong oleh keinginannya untuk melayani negara dan rakyat.

Oleh karena itu, sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, ia merasa terpanggil untuk berkontribusi bagi bangsa.

"Saya merasa Tuhan sudah memberi kepada saya banyak kebaikan kelebihan, saya diberi kesempatan untuk memahami persoalan bangsa, persoalan negara, jadi saya merasa terpanggil," kata Prabowo dikutip dari Youtube Najwa Shihab, Minggu (2/7/2023).

Ia meyakini bahwa kesempatan untuk memahami persoalan-persoalan bangsa dan negara harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. "Saya harus menyediakan diri, saya harus menawarkan diri untuk saya bisa berbuat, mengabdi, memberi sumbangsih saya yang terbaik kepada bangsa dan negara saya. Saya kira itu," ujar Prabowo.

Namun, Prabowo tidak menampik bahwa ia menjadi sasaran ejekan dari lawan politiknya. Najwa memastikan apakah Menteri Pertahanan tersebut terganggu dengan sebutan ambisius dan ejekan terkait kekalahan-kekalahan dalam Pilpres.

"Tidak (terganggu)," jawab Prabowo.

Prabowo menyatakan bahwa pengalaman hidupnya telah membuat ejekan tersebut tidak lagi berarti baginya. Oleh karena itu, ia mengabaikan setiap ejekan yang ditujukan padanya.

"Pengalaman saya ya diolok-olok, itu kan nggak sakit. begini ya, kita bersyukur kita hidup dengan baik, kita bersyukur pemberian Tuhan. Diolok, dihina, dihujat difitnah? (hempaskan)," kata Prabowo sambil menganalogikan dengan menyingkirkan sesuatu yang melekat di bajunya.

Prabowo melanjutkan, bukannya terganggu, ada hal-hal yang lebih penting untuk difokuskan daripada memikirkan ejekan tersebut.

"Kadang-kadang istilahnya siapa sih yang suka diolok tapi sudahlah, ada hal-hal lebih penting di dunia ini, di hidup ini. Rakyat kita banyak menderita lebih daripada sekadar saya disakiti atau dihina. Saya berpikir di sisa hidup saya ingin berbuat yang baik itu saja. jadi orang mau hina, mau olok-olok. Monggo silakan. Saya tidak mau jawab, saya tidak mau melayani dan tidak mau balas, biar aja," kata dia.

Terkait penjelasan mengapa ia berkali-kali tidak menyerah dalam maju dalam Pemilihan Presiden, mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat tersebut memberikan contoh semangat yang ditunjukkan oleh pahlawan nasional seperti Jenderal Sudirman yang memimpin langsung perang gerilya melawan Belanda, Yos Sudarso dalam Pertempuran Laut Aru, dan I Gusti Ngurah Rai.

"Pernahkan Anda bayangkan kenapa dia begitu? Saya akan selalu (berjuang) selama saya punya kekuatan, saya akan menyediakan diri. Saya akan mempersembahkan diri kepada bangsa dan rakyat saya, silahkan kalau Anda (rakyat) perlu saya, saya siap, tapi kalau Anda tidak perlu saya, tidak ada masalah," ujarnya.

(br/pltk)

Lebih baru Lebih lama