 |
| Ilustrasi peternakan entok untuk genjot wisata kuliner di Purwakarta. (pangannews.id) |
Beropini.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta, Jawa Barat, telah mengambil inisiatif untuk mendukung para peternak mentok atau entog di wilayah Kecamatan Sukasari. Upaya ini bertujuan untuk memenuhi permintaan daging entog yang terus meningkat, terutama dari rumah makan di kawasan tersebut.
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Purwakarta, Siti Ida Hamidah, menyatakan komitmen pemkab dalam menyuplai entog berkualitas tinggi kepada para peternak. "Kami telah menyiapkan 250 ekor mentok berkualitas unggul," ujarnya di Purwakarta, seperti dilansir dari Republika, (24/07/2023).
Ratusan ekor mentok ini akan didistribusikan kepada lima kelompok peternak yang berada di lima desa di wilayah Kecamatan Sukasari. Dengan adanya dukungan dari pemkab, diharapkan jumlah ternak mentok di desa-desa tersebut dapat meningkat secara signifikan.
Siti Ida menjelaskan bahwa kelima desa ini menjadi penyuplai utama daging entog bagi rumah makan di kawasan Sukasari dan Jatiluhur, yang mengolah menu makanan berbahan dasar daging mentok. Meskipun permintaan entog cukup tinggi, jumlah ternak di lima desa masih belum memadai.
"Saat ini, jumlah mentok yang dikelola peternak di daerah itu sebanyak 300 ekor. Jumlah itu masih sangat kurang untuk menyuplai permintaan yang cukup tinggi," ungkapnya.
Pemkab Purwakarta memiliki rencana ambisius untuk menjadikan wilayah ini sebagai destinasi wisata kuliner. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, pasokan daging entog harus mencukupi. Menurut Ida, permintaan entog untuk kebutuhan kuliner di rumah makan kawasan Sukasari dan Jatiluhur mencapai setidaknya seribu ekor per tahun.
"Sayangnya, permintaan ini belum bisa dipenuhi oleh peternak lokal di kawasan tersebut. Sehingga kami terpaksa harus mengambil mentok dari peternak di daerah lain seperti Kabupaten Karawang dan Subang," jelas Ida.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan lokal, Pemkab Purwakarta memberikan dukungan berupa bantuan ternak mentok berkualitas bagi peternak di Sukasari dan Jatiluhur. Ida percaya bahwa hal ini akan menjadi peluang besar bagi peternak dan masyarakat lokal untuk mengembangkan usaha peternakan dan memanfaatkan potensi bisnis daging entog.
“Jadi, sebenarnya ternak mentok atau entog ini adalah peluang besar yang seharusnya bisa dimanfaatkan oleh peternak dan warga lokal di Sukasari dan Jatiluhur,” kata Ida.
(br/pwk)