Diduga Ibunya Dijadikan Pelayan Seks di Dubai, Seorang Anak di Cianjur Lapor Polisi

Foto ilustrasi perdagangan orang/istimewa

Beropini.id - Polres Cianjur, Jawa Barat, tengah menyelidiki sebuah laporan yang mengejutkan mengenai seorang ibu yang diduga menjadi pelayan seks di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Pihak kepolisian telah menangkap satu tersangka terkait kasus tersebut dan saat ini sedang mengembangkan penyelidikan terkait dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Kisah ini pertama kali tersebar di media sosial melalui video yang menampilkan dua anak yang menceritakan nasib ibu mereka, yang disebut sebagai I. Dalam video tersebut, kedua anak tersebut memaparkan bahwa ibu mereka dikirim ke Dubai dan dipaksa untuk menjadi pelayan seks. Mereka pun meminta bantuan dari pihak kepolisian untuk memulangkan ibu mereka ke tanah air.

Kapolres Cianjur, AKBP Aszhari Kurniawan, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menangkap seorang tersangka bernama R, yang merupakan warga Kecamatan Karangtengah, di kediamannya. R diduga merupakan penyalur pekerja migran berinisial I, yang berasal dari Desa Babakansari, Kecamatan Sukaluyu, yang dikirim ke Dubai.

“Dari keterangan pelaku R, kami mendapat sejumlah nama yang terlibat dalam pengiriman I ke Dubai. Seorang di antaranya, yang sudah diketahui identitasnya, dalam pengejaran petugas, atas nama M,” kata Kapolres di Cianjur, seperti dilansir dari Republika, Sabtu (8/7/2023).

Kapolres menjelaskan bahwa M diduga merupakan pihak yang bertanggung jawab atas pengiriman korban I ke luar negeri. Berdasarkan hasil penelusuran sementara, korban diduga diiming-imingi pekerjaan sebagai asisten rumah tangga, namun setibanya di Dubai, ia malah dipekerjakan sebagai pelayan seks.

Dalam upaya mengungkap keberadaan M, Kapolres Cianjur mengatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan kepolisian di Dubai. Mereka berusaha untuk mengungkap pelaku utama dalam kasus dugaan TPPO ini. “Kami sudah kantongi identitasnya dan petugas sedang melakukan pengejaran terhadap M,” kata dia.

Terkait pemulangan korban I, Kapolres mengungkapkan bahwa mereka telah berkomunikasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur dan Kementerian terkait untuk melacak keberadaan korban. “Kami upayakan sampai pemulangan, berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pusat,” ujarnya.

(br/jabar)

Lebih baru Lebih lama