Bangunan ambruk gegara pergerakan tanah (Foto: Istimewa). |
Beropini.id - Kabupaten Sukabumi dilanda peristiwa pergerakan tanah. Kali ini, satu blok pertokoan yang terdiri dari enam pintu menjadi korban dampaknya.
Daeng Sutisna, Manager Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, mengungkapkan bahwa bencana ini terjadi pada Sabtu (27/5) kemarin. Kejadian ini berlokasi di Kampung Saronge RT 07/03, Desa Cibitung, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi.
Daeng menjelaskan bahwa blok bangunan pertokoan dengan panjang sekitar 20 meter dan lebar 6 meter tersebut runtuh dan hancur akibat guncangan pergerakan tanah.
"Bangunan yang runtuh tersebut sebelumnya dijadikan tempat berjualan dan penyimpanan sembako milik bapak Bambang Somantri. Dihuni satu kepala keluarga (KK) dengan dua orang jumlah jiwa," kata Daeng dilansir dari detikJabar, Minggu (28/5/2023).
Kejadian ini benar-benar mengejutkan warga sekitar. Saat tanah berguncang, beberapa warga masih berada di dalam rumah mereka. Namun, beruntungnya, mereka berhasil menyelamatkan diri dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
"Penghuni ruko merasakan getaran dan langsung melarikan diri keluar dari bangunan ruko yang ambruk tersebut, sehingga tidak terjadi adanya korban luka ataupun jiwa," ujarnya.
Akibat pergerakan tanah tersebut, bangunan tersebut mengalami kerusakan parah sehingga tidak dapat digunakan sebagai tempat tinggal maupun tempat berjualan. Sementara itu, para korban yang terdampak saat ini mengungsi di rumah orang tua mereka.
"Saat ini belum ada penanganan dari pihak manapun, kebutuhan mendesak yang diperlukan keluarga korban yakni alat dan material bahan bangunan untuk memperbaiki ruko yang rusak. Lalu sembako untuk kehidupan sehari-hari keluarga korban," tutupnya.
(br/detik)