Pihak PDAM Purwakarta saat berdialog dengan perwakilan warga. (Foto: Istimewa) |
Beropini.id - Kantor Perumda Air Minum Gapura Tirta Rahayu (PDAM) Purwakarta di Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Sindangkasih, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, diserbu oleh puluhan warga dari beberapa kelurahan dan desa pada hari Senin, 22 Mei 2023. Kedatangan mereka adalah untuk menyampaikan protes terhadap kelambatan proses perbaikan yang dilakukan oleh PDAM Purwakarta, yang berakibat pada tidak mengalirnya air bersih ke rumah-rumah warga.
Warga yang menjadi pelanggan PDAM Purwakarta telah kesulitan mendapatkan air bersih selama satu bulan terakhir. Salah satu Ketua RW yang ikut mendatangi kantor PDAM menyatakan bahwa mereka membawa surat aduan dari warga yang ditujukan kepada DPRD dan Bupati Purwakarta.
"Kedatangan kami ke PDAM ini untuk melakukan pengaduan sulitnya air bersih, jadi kami air itu mengali hanya saat jam 11 malam hingga 3 dini hari. Setelah itu, air sudah tidak mengalir," kata Muhammad Khudri selaku Ketua RW 12 Perumahan Dian Anyar dilansir dari SinarJabar.com , Senin 22 Mei 2023.
Kedatangan warga tersebut bertujuan untuk meminta penjelasan dari pihak PDAM mengenai proses perbaikan dan pembenahan sistem PDAM, serta kompensasi bagi warga yang terdampak.
"Dengan begitu kami mengacu kepada undang-undang konsumen No 8 Tahun 1999. Karena pada pasal 4 sudah jelas disitu pelaku usaha atau disini yang jelas adalah PDAM harus memberikan pelayanan kepada konsumen. Tapi kan pelayanan itu air tidak ada, ini kami ada 17 RT yang tidak kebagian air bersih," ucap Khudri.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa meskipun air bersih tidak mengalir, sejumlah warga tetap membayar tagihan air kepada PDAM.
"Abudemen tetap kami bayar, tapi disini PDAM, ketika warga kami telat bayar itu didenda, sekian lama dicabut. Sekarang kami tidak mau tahu masalah ini, pokoknya harus jalan dan air kembali mengalir," ucapnya.
Selama proses perbaikan, warga di Kecamatan Purwakarta Kota harus mencari air dari warga yang memiliki sumur, menampung air hujan, membeli air galon, atau menunggu pengiriman air dari PDAM melalui truk tangki.
"Saat ini pihak kami terus melakukan perbaikan, namun, beberapa kali pengerjaan masih ada titik yang belum bisa kami jangkau," ucap Irfan selaku Kabag Umum PDAM Purwakarta.
Dua titik kebocoran pipa milik PDAM Purwakarta telah teridentifikasi, yang pertama terletak di wilayah Sadang, namun proses perbaikannya telah selesai dua pekan yang lalu. Saat ini, sedang dilakukan perbaikan di titik Maracang, kecamatan Babakancikao.
Irfan menjelaskan bahwa kerusakan pada titik pertama disebabkan oleh getaran dari aktivitas lalu lintas kereta api yang menyebabkan retakan dan kebocoran. Sedangkan pada titik kedua, kerusakan terjadi akibat pendangkalan tanah dan lalu lintas kendaraan yang menyebabkan pipa putus.
"Hal itu diperparah dengan kondisi pulp yang sudah aus. Sedangkan kerusakan di Maracang akibat beban dan tekanan dari atas instalasi," katanya.
Selain itu, pemutusan pipa di jalur nasional saat pembangunan jembatan jalan nasional di Sasakbeusi juga menyebabkan hambatan pada jalur distribusi air.
(br/pwk)