Bertemu Ketum 6 Parpol di Istana, Jokowi Bahas Duet Ganjar-Prabowo untuk 2024?

Presiden Joko Widodo bersama sejumlah Ketua Umum Partai Politik. (Arsip PAN)

Beropini.id - Pada Selasa malam (2/5), sejumlah ketua umum partai politik koalisi pendukung pemerintah bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta. Pertemuan ini dihadiri oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar. Pertemuan ini dimulai sekitar pukul 19.00 WIB.

Presiden Jokowi mengundang semua ketua umum partai politik pendukung pemerintah, kecuali Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Sebelumnya, NasDem telah memutuskan untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pemilu 2024.

Sementara partai lain dalam koalisi pendukung pemerintah memilih calon presiden yang berbeda-beda. Gerindra telah memutuskan untuk mengusung Prabowo Subianto yang didukung oleh PKB. Keduanya tergabung dalam koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.

PDIP mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden, didukung oleh PPP. Sementara Golkar dan PAN belum memutuskan dukungan calon presiden.

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengaku mendapat titipan besar dari Jokowi terkait Pilpres 2024. Namun, ia menampik anggapan bahwa pembicaraan mengenai capres-cawapres telah terjadi dalam pertemuan tersebut.

"Secara praktis (mengenai Pilpres 2024) tidak. Tadi titipan besar bahwa kita harus rukun, kompak, bisa bekerja sama demi bangsa dan negara," kata Prabowo.

Prabowo juga menyatakan bahwa pertemuan dengan Jokowi lebih banyak membicarakan mengenai masa depan Indonesia. Jokowi menyinggung posisi ekonomi Indonesia yang sudah mencapai peringkat ke-16 di dunia.

Prabowo optimistis bahwa Indonesia bisa menjadi negara dengan kekuatan ekonomi nomor 4 dunia. Hal ini bisa terwujud bila semua elemen bangsa bersatu dan bekerja sama.

"Kita sangat mungkin bisa menjadi ekonomi ke-4 terbesar dunia kalau kita pandai memanfaatkan keadaan," ujarnya.

Pertemuan ini menunjukkan bahwa partai politik di Indonesia masih mempertimbangkan opsi untuk membentuk koalisi yang lebih kuat untuk pemilihan presiden berikutnya. Meskipun masih ada perbedaan pendapat dalam memilih calon presiden, para pemimpin partai politik sepakat untuk bekerja sama demi masa depan Indonesia yang lebih baik.

(br/cnn)

Lebih baru Lebih lama