Pertemuan Megawati dan Presiden Joko Widodo di Istana Negara/rejabar |
Beropini.id - Pembicaraan mengenai calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Ganjar Pranowo dalam Pilpres masih menjadi topik yang hangat di internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Bahkan, dalam pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, hal tersebut menjadi salah satu topik yang dibahas.
"Sebagaimana diketahui ketika Ibu Megawati Soekarnoputri bersama Bapak Presiden Jokowi bertemu di Istana Merdeka selama tiga jam di situ juga sudah dibahas figur-figur siapa dari cawapres," ujar Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Senin (8/5/2023).
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa Megawati sempat menyinggung 10 sosok cawapres untuk Ganjar dalam pertemuan dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Namun, PDIP tetap mengedepankan prinsip musyawarah dan gotong royong dalam memilih cawapres yang akan mendampingi Ganjar.
"Tentu saja akan dicari pendamping terbaik sebagai pasangan dwitunggal dengan Bapak Ganjar Pranowo," ujar Hasto.
PDIP menekankan bahwa kombinasi kepemimpinan Ganjar dan cawapresnya nanti harus lengkap, saling melengkapi, dan memahami peran masing-masing. Selain itu, PDIP juga memperhatikan bagaimana kerja sama partai politik tersebut dibangun dan upaya untuk memenangkan Pilpres karena calon presiden dan wakil presiden memerlukan dukungan 50 persen plus satu.
Ganjar sendiri mengaku bahwa sosok cawapres pendampingnya sedang dibicarakan oleh partai dan antar partai. Ia menegaskan bahwa cawapres yang akan mendampinginya harus memiliki visi yang sama dengan dirinya.
Dalam memilih cawapres, PDIP memang mengedepankan prinsip musyawarah dan gotong royong. Hal ini merupakan bentuk dari kearifan lokal Indonesia yang mempertimbangkan pendapat dari semua pihak sebelum memutuskan sesuatu. Dalam memilih pemimpin, tidak hanya melihat dari satu aspek saja, tetapi melihat dari semua aspek yang ada.
Selain itu, penting juga bagi pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk saling melengkapi dan memahami peran masing-masing. Kedua sosok tersebut harus memiliki visi dan misi yang sama serta kemampuan untuk memimpin negara dengan baik.
Dalam memenangkan Pilpres, dukungan dari partai politik sangat penting. Oleh karena itu, PDIP juga memperhatikan bagaimana kerja sama partai politik tersebut dibangun. Dalam hal ini, musyawarah dan gotong royong juga menjadi kunci dalam membangun kerja sama yang baik antar partai politik.
Ganjar sendiri mengaku bahwa cawapres yang akan mendampinginya harus memiliki visi yang sama dengannya. Hal ini menunjukkan bahwa Ganjar sangat memperhatikan kualitas cawapresnya nanti. Visi yang sama antara pasangan calon presiden dan wakil presiden akan mempermudah proses kerja sama mereka dalam memimpin negara.
(br/rejabar)