Sadisnya Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara, Diduga Menipu dan Membunuh Sebanyak 11 Korban

Konferensi pers pembunuhan oleh dukun penggadam uang di Mapolres Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (3/4/2023).(KOMPAS.com/FADLAN MUKHTAR ZAIN)

Beropini.id - Tohari, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mbah Slamet (45), seorang dukun pengganda uang yang berasal dari Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, akhirnya ditangkap oleh pihak kepolisian. 

Hal ini bermula dari penemuan jenazah PO (53), yang mengungkap jejak kejahatan sang dukun pengganda uang. Ternyata, ia diduga terlibat dalam pembunuhan sembilan orang lainnya, yang mayatnya ditemukan terkubur di sebuah kebun di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara pada Senin (3/4/2023).

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto menyatakan bahwa pengakuan tersangka awalnya hanya tentang lima korban, tetapi saat sampai di TKP (Tempat Kejadian Perkara), jumlah korban meningkat menjadi sembilan orang. 

Dalam wawancara di program Kompas TV pada hari Senin, Hendri mengatakan bahwa korban-korban tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Selain PO, ada juga seorang korban dari Palembang dan dua orang dari Yogyakarta. Namun, tersangka sendiri belum bisa mengingat asal-usul korban lainnya.

Kepolisian tidak menutup kemungkinan jumlah korban akan bertambah, karena penyelidikan masih akan dilanjutkan. 

Saat ini, petugas sedang melakukan identifikasi terhadap korban-korban yang ditemukan. Kabid Humas Kepolisian Daerah (Polda) Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudusy meminta warga yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk segera melapor ke Polres Banjarnegara atau ke kantor kepolisian terdekat. 

Jenazah-jenazah yang ditemukan akan diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jateng pada Senin malam.

Menurut laporan, tersangka Mbah Slamet diketahui mengaku bisa menggandakan uang. Namun, ia sekarang harus bertanggung jawab atas tuduhan pembunuhan yang dituduhkan kepadanya.


Awal mula terbongkarnya kasus dukun pengganda uang di Banjarnegara

Berdasarkan laporan awal, korban berinisial PO menghilang setelah mengunjungi kediaman Mbah Slamet pada 23 Maret 2023. Keluarganya melaporkan kejadian ini ke polisi saat PO tidak dapat dihubungi selama beberapa hari.

Polisi melakukan penyelidikan dan menemukan mayat PO dan sembilan korban lainnya yang terkubur di kebun Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara. Mbah Slamet ditangkap oleh polisi sebagai tersangka pembunuhan sembilan orang. Selain itu, dia juga dituduh meracuni PO, yang menyebabkan kematian korban.

Dalam pengakuannya kepada polisi, Mbah Slamet mengaku bisa menggandakan uang. Namun, korban PO yang sudah memberikan uang sebesar Rp 70 juta kepada Mbah Slamet merasa ditipu karena uangnya tidak digandakan. Akibatnya, Mbah Slamet membunuh PO dengan racun. Setelah membunuh PO, Mbah Slamet kemudian membunuh sembilan orang lainnya untuk menutupi kejahatannya.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan bahwa korban berasal dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Sukabumi, Palembang, dan Yogyakarta. Polisi masih meminta warga yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk melapor ke Polres Banjarnegara agar dapat mengidentifikasi korban lainnya.

Pada Senin malam, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jateng mengidentifikasi jenazah-jenazah tersebut. 

Kasus ini menjadi sorotan nasional karena kebrutalan tindakan Mbah Slamet yang mengakibatkan banyak korban jiwa. Hal ini mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dan tidak mudah percaya dengan klaim orang yang mengaku bisa menggandakan uang atau melakukan hal-hal yang tidak masuk akal.

(br/kompas)
Lebih baru Lebih lama