 |
| Ilustrasi macet jelang Idul Fitri (Okezone) |
Beropini.id - Jelang Lebaran 2023, pemerintah Indonesia memprediksi bahwa sebanyak 20 juta kendaraan akan melintasi Jawa Barat (Jabar) dari Jakarta maupun daerah lainnya. Hal ini memicu pemprov Jabar untuk menyiapkan manajemen lalu lintas agar arus mudik dapat berjalan lancar.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Jabar, Koswara, sekitar 14,9 juta kendaraan akan keluar dari Jabar menuju daerah lain, sementara sekitar 43 persen dari jumlah penduduk Jabar akan melakukan pergerakan mudik lokal.
Jalur pantai utara (pantura) Jabar diprediksi akan lebih padat ketimbang selatan karena pantura menjadi jalur favorit pemudik dari Jakarta. Terlebih lagi, kepadatan kendaraan di jalur pantura dipicu oleh rekayasa lalu lintas di jalan tol.
Meski begitu, Koswara menambahkan bahwa pemprov Jabar telah menyiapkan jalur alternatif untuk memperlancar arus lalu lintas, dan telah mengidentifikasi delapan titik rawan kemacetan di wilayah tersebut. Upaya ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan yang bisa terjadi saat arus mudik.
Dalam menghadapi arus mudik Lebaran, kesiapan manajemen lalu lintas memang sangat penting. Sebab, kepadatan kendaraan yang tinggi dapat menimbulkan ancaman terhadap keselamatan para pemudik dan pengguna jalan lainnya.
Oleh karena itu, peran serta seluruh pihak seperti pemerintah, pengguna jalan, dan stakeholder terkait sangat dibutuhkan untuk menciptakan arus lalu lintas yang aman dan lancar selama arus mudik Lebaran.
(br/detik)