Tren Berburu Baju Bekas di Kota Bogor Mulai Meredup

Foto ilustrasi.

Beropini.id - Bisnis berburu baju bekas, atau yang populer disebut dengan thrifting, pernah menjadi tren belanja sandang yang digandrungi oleh warga metropolitan di Kota Bogor, Jawa Barat. 

Pada masa kejayaannya, banyak sentra penjualan baju bekas yang bermunculan di berbagai wilayah seperti Jalan Beo, Kelurahan Tanah Sareal, Pusat babe di Ciheuleut, kawasan Tajur, dan Bubulak. Banyak orang yang berdatangan dari luar kota Bogor untuk berburu barang branded dengan harga supermurah.

Namun, seiring perkembangan waktu, bisnis ini mulai meredup. Sulitnya mendapatkan pasokan barang branded yang berkualitas membuat penggemar thrifting mulai melirik tempat lain untuk memenuhi kebutuhan fashion mereka. 

Banyaknya permintaan baju bekas juga membuat kalangan pedagang kurang memperhatikan kualitas dagangan, sehingga mutunya mulai menurun sementara harganya naik.

Ditambah lagi dengan larangan impor pakaian bekas yang diatur oleh Permendag Nomor 18 Tahun 2021 tentang Barang Dilarang Ekspor dan Barang Dilarang Impor, stok baju bekas semakin menipis. Berbagai pusat baju bekas pun mulai gulung tikar dan beralih menjadi kafe.

Kini, penjualan baju bekas lebih terpusat di pertokoan seperti Bogor Trade Mall (BTM) dan Pusat Grosir Bogor (PGB), dengan Toko Metro dan Toko Zora sebagai dua sentra penjualan utama. Namun, berbeda dengan masa kejayaannya, pakaian branded yang berkualitas sulit ditemukan di tempat-tempat tersebut. Sebagian besar barang yang ditawarkan hanyalah baju bekas dari dalam negeri.

Dengan menurunnya kualitas dagangan, penggemar thrifting pun ikut berkurang. Penjualan hanya ramai pada libur akhir pekan, sementara pada hari-hari biasa terlihat sepi.

Sebagai alternatif, banyak penggemar thrifting memilih untuk berburu baju bekas di Jakarta, seperti di Pasar Senen. Karena di sana, kualitas barang bekas yang ditawarkan lebih baik dan hampir seperti baru.

Meskipun demikian, thrifting masih menjadi alternatif yang menarik untuk berbelanja bagi sebagian orang. Dengan memilih berburu baju bekas, mereka dapat menghemat uang dan memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dengan mengurangi jumlah limbah tekstil yang dibuang ke tempat pembuangan akhir.

(br/beritasatu)

Lebih baru Lebih lama