 |
| Petugas saat mengevakuasi kerangka manusia yang tertimbun longsor (Foto: Istimewa) |
Beropini.id - Pada Minggu (26/3/2023), Tim SAR gabungan yang sedang melakukan penataan tebing di lokasi longsor akibat gempa di Desa Cibereum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur menemukan kerangka manusia yang diduga korban yang belum sempat ditemukan.
Lokasi ditemukannya kerangka manusia itu berjarak 30 meter dari bibir tebing dan proses pengangkatannya cukup terkendala curamnya medan.
Kerangka tersebut ditemukan dalam kondisi yang sudah tidak utuh, hanya bagian leher, paha sebelah kanan, dada dan tangan bagian kiri yang masih dapat diidentifikasi.
Namun, yang paling menarik perhatian adalah pakaian tangan panjang motif kotak-kotak warna biru yang menempel pada bagian kerangka tersebut. Siapakah sebenarnya korban di balik kerangka manusia ini? Apa yang terjadi pada saat bencana longsor akibat gempa bumi Cianjur beberapa waktu lalu?
Kanit Patroli Polsek Cugenang AKP Marta menyatakan bahwa kerangka tersebut langsung dibawa ke RSUD Cianjur untuk dilakukan uji sampel DNA dan pemeriksaan lebih lanjut di kamar mayat RSUD Sayang Cianjur.
Dia juga meminta warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya saat terjadinya bencana longsor akibat gempa bumi Cianjur beberapa waktu lalu agar segera mendatangi kamar mayat RSUD Sayang Cianjur.
Kemungkinan masih ada beberapa kerangka korban yang tertimbun di longsoran tersebut, karena banyak warga yang terus berdatangan ke lokasi untuk memastikan keberadaan sanak saudaranya.
Kisah tragis longsor akibat gempa bumi Cianjur yang terjadi pada 21 November 2022 lalu, masih menyisakan banyak misteri dan pertanyaan yang belum terjawab.
Bagaimana kondisi korban lainnya? Apakah mereka berhasil selamat atau masih terjebak di dalam reruntuhan? Bagaimana keadaan warga di sekitar lokasi yang terkena dampak bencana tersebut? Semoga dengan adanya temuan kerangka manusia ini, dapat membantu proses identifikasi korban dan memberikan kepastian kepada keluarga korban yang masih mencari keberadaan anggota keluarga mereka.
(br/detik)