Terharu! Demi Disaksikan Sang Ibu yang Terbaring Sakit, Pasangan Ini Rela Menikah di RSUD Ciereng Subang

Pernikahan Hendro Prasetyo Utomo dan Tri Agustianawati di ICU RSUD Subang. (Foto: Dwiky Maulana Velayati/detik)



Beropini.id - Hendro Prasetyo Utomo dan Tri Agustianawati, pasangan dari Ciheuleut, Pasirkareumbi, Kabupaten Subang di Jawa Barat, harus mengadakan upacara pernikahan mereka di ruang ICU RSUD Ciereng Subang. Sang pengantin pria, Hendro, tidak ingin mengadakan pernikahannya tanpa ibunya, Sri (55), yang sedang dalam kondisi kritis dan telah dirawat di ICU selama dua hari. Mereka sebenarnya berencana menikah pada 16 Juli 2023, tetapi karena kondisi sang ibu, mereka memutuskan untuk mempercepat pernikahan dan mengadakannya pada tanggal 30 Maret 2023.

Setelah pasangan itu mengucapkan janji suci di depan ibu Hendro yang terbaring di tempat tidur, momen yang menyentuh terjadi ketika pasangan pengantin baru meminta berkah dari ibu dengan mencium tangan dan dahi sang ibu. Hendro menyatakan bahwa ia senang dapat memenuhi keinginan terakhir ibunya untuk melihatnya menikah di hadapannya, meskipun hanya upacara religius atau siri. Dia juga berterima kasih kepada RSUD Ciereng Subang yang telah memfasilitasi dan memberikan izin untuk pernikahan berlangsung di ruang ICU.

Untuk menghindari mengganggu pasien lain, rumah sakit membatasi jumlah anggota keluarga yang hadir hanya lima orang, termasuk kedua pengantin baru, penghulu, dan dua saksi. Kepala Pelayanan di RSUD Ciereng Subang, Arie Ardiansyah, menyatakan bahwa rumah sakit memberikan izin kepada pasien sebagai bentuk kepedulian rumah sakit.

Arie menjelaskan bahwa mereka telah meminta izin dari berbagai pihak, termasuk pasien di sebelah pasangan, untuk mengadakan upacara pernikahan bagi pasangan tersebut. Rumah sakit juga menerapkan protokol kesehatan dan upacara singkat, tetapi tidak mengurangi kekhidmatan momen untuk melaksanakan Sunnah Nabi.

Ini bukanlah upacara pernikahan pertama yang diadakan di ruang ICU RSUD Ciereng Subang. Sebelumnya, Muhamad Fauzy Ash-Shidiqi (26) dan Yuliza Nanda Stulusi (22) dari Lembang, Kabupaten Bandung Barat, juga mengadakan upacara pernikahan mereka di ruangan yang sama.

Secara umum, pernikahan adalah acara yang meriah dan tentu saja merupakan momen bahagia bagi kedua mempelai. Namun, karena kondisi kritis ibu Hendro, pasangan tersebut harus mengadakan pernikahan mereka di tempat yang tidak biasa, yaitu ruang ICU sebuah rumah sakit. Meskipun tempat yang tidak konvensional, tekad pasangan untuk memenuhi keinginan sang ibu dan dukungan dari rumah sakit membuat momen tersebut menjadi sangat menyentuh dan bermakna bagi semua orang yang terlibat.

(br/detik)
Lebih baru Lebih lama