Dirut RSUD Ciereng Subang dr Ahmad Nasuhi/detik |
Beropini.id - Kematian seorang ibu hamil yang ditolak penanganan medis dari RSUD Ciereng, Subang, baru-baru ini menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Rumah Sakit Umum Daerah tersebut akhirnya buka suara untuk memberikan klarifikasi terkait kasus tersebut.
Kurnaesih (39) adalah seorang ibu hamil asal Kampung Citombe, Desa Buniara, Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang yang meninggal pada Kamis malam, 16 Februari 2023. Menurut kabar yang beredar, RSUD Ciereng menolak menangani pasien tersebut sehingga mengakibatkan kematian.
Namun, Direktur Utama RSUD Ciereng Subang, dr Ahmad Nasuhi membantah tuduhan tersebut. Menurutnya, pihak rumah sakit tidak pernah menolak untuk menangani pasien. Ia menjelaskan bahwa saat itu kondisi ruang ICU RSUD Ciereng penuh dan tidak ada tempat untuk menerima pasien dengan kategori darurat.
Ahmad mengatakan bahwa setelah mengetahui kondisi ruang ICU yang penuh, pasien dibawa ke ruang PONEK. Namun, bidan yang bertugas di ruang PONEK kaget karena pasien tersebut seharusnya sudah dibawa ke rumah sakit lain karena ruang ICU penuh.
Pihak RSUD Ciereng Subang pun meminta maaf kepada keluarga korban atas meninggalnya ibu hamil tersebut. Ahmad menegaskan bahwa pihak rumah sakit telah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan penanganan medis yang dibutuhkan pasien.
Dalam kronologi awal masuknya pasien ke IGD RSUD Subang, pihak rumah sakit telah memberikan konfirmasi permintaan rujukan puskesmas dan menyebut bahwa ruang ICU penuh serta menyarankan untuk mencari rumah sakit lainnya. Namun, pasien tetap dibawa ke RSUD Ciereng.
Kasus ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi antara rumah sakit dengan puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya. Kita semua berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali di masa yang akan datang.
(br/detik)