PR Untuk Pemerintah, Rata-rata Pendidikan Warga Pangandaran Hanya Sampai Kelas 2 SMP

Foto ilustrasi pelajar di pangandaran/ruber.id

Beropini.id - Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu indikator penting yang digunakan untuk mengukur kualitas kehidupan masyarakat. IPM sendiri mencakup tiga aspek utama, yaitu pendidikan, kesehatan, dan penghasilan. 

Kabupaten Pangandaran, salah satu kabupaten di Jawa Barat, masih memiliki IPM yang tergolong rendah, yaitu hanya sebesar 69,03 pada tahun 2022. Hal ini dipengaruhi oleh rendahnya tingkat pendidikan di wilayah tersebut.

Menurut Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pangandaran, rata-rata lama sekolah warga Pangandaran hanya mencapai 8,7 tahun, setara dengan kelas 8 atau kelas 2 SMP. 

Jumlah warga Pangandaran yang mencapai masa wajib belajar selama 12 tahun pun terhitung rendah, hanya mencapai 8,7 tahun saja. Dodi Djubardi, Sekretaris Disdikpora Kabupaten Pangandaran, menjelaskan bahwa faktor rendahnya minat pendidikan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dipengaruhi oleh banyak hal, seperti kurangnya dukungan dari orang tua, faktor ekonomi, dan sebagainya.

Menurut Dodi, rata-rata lama sekolah yang seharusnya dicapai oleh warga Pangandaran adalah minimal 25 tahun ke atas, yang artinya masih jauh dari target yang diharapkan. Angka partisipasi kasar SMA/SMK/MA di wilayah tersebut mengalami peningkatan dari tahun 2017 hingga 2021, tetapi masih terhitung rendah.

Dinas Pendidikan Kabupaten Pangandaran saat ini sedang fokus untuk mendorong peningkatan angka partisipasi rata-rata sekolah warga Pangandaran. Selain itu, Disdik Pangandaran juga mengupayakan agar para pekerja yang belum sarjana dapat mengambil paket C atau B hingga minimal SMA, serta menggalakkan program sambil kuliah untuk meraih gelar S1.

Di sisi lain, para guru di wilayah tersebut juga masih banyak yang belum memiliki gelar S1. Namun, sebagian besar dari mereka merupakan guru-guru yang sudah tua. Data Kependudukan Bersih Tahun 2022 Semester 1 juga mencatat bahwa masih terdapat sekitar 108.898 warga Pangandaran yang belum sekolah atau tidak sekolah, 27.796 orang belum tamat SD, 166.725 orang tamatan SD, 67.777 orang tamatan SLTP, serta 46.599 orang tamatan SLTA sederajat. Sementara itu, warga Pangandaran yang lulusan S1 hanya mencapai 10.436 orang dari total penduduk yang berjumlah 433 ribu orang.

Dalam upaya meningkatkan IPM dan kualitas hidup masyarakat di Kabupaten Pangandaran, diperlukan kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak. Pemerintah, masyarakat, dan institusi pendidikan harus bekerja sama untuk mendorong peningkatan angka partisipasi sekolah dan meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah tersebut. 

(br/detik)

Lebih baru Lebih lama