Partisipasi Anak Muda dalam Politik Indonesia Sangat Kurang, Bagaimana Cara Meningkatkannya?

Foto ilustrasi

Beropini.id - Anak muda di Indonesia adalah kekuatan besar yang harus diakui dalam pembangunan bangsa. Mereka adalah generasi penerus yang harus mempersiapkan diri untuk mengambil alih kepemimpinan dan memajukan bangsa ini. Namun sayangnya, partisipasi anak muda dalam politik di Indonesia masih sangat kurang.

Menurut data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), partisipasi pemilih pemula di Indonesia pada Pemilu 2019 hanya sebesar 7,78%. Padahal, pemilih pemula berusia 17-24 tahun merupakan jumlah terbesar dari total pemilih di Indonesia. Ini menunjukkan bahwa banyak anak muda yang belum tertarik atau tidak punya minat dalam berpolitik.

Partisipasi anak muda dalam politik sangat penting karena dapat memberikan kontribusi positif dalam pembangunan bangsa. Anak muda memiliki potensi untuk menciptakan ide-ide baru dan memperkenalkan solusi inovatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi negara. Selain itu, partisipasi anak muda dalam politik dapat meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pemerintahan, serta mengurangi praktik korupsi.

Namun, mengapa partisipasi anak muda dalam politik masih sangat kurang di Indonesia? Beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain:


1. Minimnya informasi mengenai politik dan pemilihan umum

Banyak anak muda yang tidak memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup mengenai politik dan pemilihan umum. Hal ini dapat mengurangi minat mereka untuk terlibat dalam politik.

2. Kurangnya kesadaran akan pentingnya partisipasi politik

Beberapa anak muda mungkin merasa bahwa politik bukanlah bagian dari kehidupan mereka dan lebih fokus pada kepentingan pribadi. Hal ini dapat membuat mereka kurang peduli dengan partisipasi politik.

3. Tidak adanya sarana dan prasarana yang memadai

Tidak semua daerah memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk memfasilitasi partisipasi anak muda dalam politik. Misalnya, di daerah tertentu, akses internet atau media massa yang memadai masih terbatas.


Untuk itu, diperlukan pendekatan yang lebih menyentuh pada kehidupan anak muda. Politik yang dikenal hanya sebagai instrumen kekuasaan, yang selalu terlibat dengan korupsi, kotor dan sarat kepentingan membuat anak muda terusir dari ruang politik.

Pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan cara membuat politik lebih menarik dan relevan bagi anak muda. Salah satunya dengan memfasilitasi keterlibatan anak muda dalam membuat kebijakan publik. Bukan hanya duduk sebagai penonton, namun anak muda harus menjadi bagian dari proses pengambilan keputusan.

Terkait hal ini, pemerintah dapat mempertimbangkan untuk membentuk lembaga khusus yang berfokus pada pembuatan kebijakan publik oleh anak muda. Misalnya, pemerintah dapat membentuk sebuah lembaga atau forum yang terdiri dari perwakilan anak muda dari berbagai latar belakang dan daerah, untuk berdiskusi dan memberikan masukan dalam pembuatan kebijakan publik yang berkaitan dengan isu-isu yang relevan bagi anak muda.

Selain itu, media sosial juga dapat menjadi sarana yang sangat efektif dalam meningkatkan partisipasi anak muda dalam politik. Pemerintah dan partai politik dapat memanfaatkan media sosial sebagai alat untuk berkomunikasi dengan anak muda, mengedukasi dan memotivasi mereka untuk terlibat dalam politik.

Dalam konteks ini, partai politik dapat mempertimbangkan untuk memasukkan anak muda dalam struktur partai dan memberikan peran serta tanggung jawab yang lebih besar dalam proses pengambilan keputusan partai. Dengan demikian, anak muda akan merasa lebih terlibat dalam politik dan merasa memiliki pengaruh yang lebih besar dalam proses pengambilan keputusan.

Partisipasi anak muda dalam politik sangat penting bagi masa depan bangsa dan negara. Keterlibatan mereka dalam politik dapat membawa perubahan dan inovasi yang positif dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan upaya dari berbagai pihak untuk meningkatkan partisipasi anak muda dalam politik, sehingga mereka dapat memiliki suara yang lebih kuat dan berpengaruh dalam pembuatan kebijakan publik.

(lh/opini)

Lebih baru Lebih lama