Kementrian Kesehatan Lakukan Pelacakan Kontak Erat Kasus Polio di Purwakarta

Jubir Vaksin Kementrian Kesehatan Nadia Tarmizi/liputan6

Beropini.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan penelusuran terhadap 20 orang yang kontak erat dengan seorang pasien anak terkonfirmasi polio di Purwakarta, Jawa Barat. Pasien anak berusia 4 tahun ini diduga tidak pernah menerima vaksin polio. 

Kasusnya teridentifikasi setelah keluarga membawa pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan pada 16 Februari 2023 untuk pemeriksaan swab pada tinja.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menyatakan bahwa polio menular lewat tinja atau air. 

Oleh karena itu, para kontak erat pasien di Purwakarta saat ini sedang menjalani proses penyelidikan epidemiologi.

Indonesia telah memasuki tahap eradikasi polio dengan target kasus polio harus ditekan hingga nol di seluruh daerah. Namun, pandemi Covid-19 mengakibatkan keterlambatan fokus vaksinasi polio pada anak-anak, sehingga muncul sejumlah kasus di beberapa daerah.

Menurut Nadia, kasus polio tipe 2 di Indonesia yang terkonfirmasi pada tahun ini dilaporkan dari Purwakarta. Sebanyak 20 orang yang kontak erat dengan pasien tersebut saat ini sedang dalam proses penyelidikan epidemiologi. 

Selain di Purwakarta, ada juga dugaan kasus polio di Jakarta, namun Kemenkes masih menunggu hasil verifikasi terhadap laporan seorang anak berstatus suspek polio di Jakarta.

Pemeriksaan tinja dilakukan melalui metode Targeted Healthy Stools Sampling sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

Sebelumnya, tiga kasus konfirmasi polio juga terdeteksi di Kabupaten Pidie, Aceh pada awal November 2022.

Kemenkes mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan memastikan anak-anak menerima vaksinasi polio secara rutin. 

Kemenkes juga meminta masyarakat untuk tidak menggunakan jasa titip obat dari luar negeri karena obat tersebut belum terjamin keamanannya. 

Semoga Indonesia dapat segera menekan angka kasus polio hingga nol di seluruh daerah.

(br/merdeka)

Lebih baru Lebih lama