Jembatan Penghubung Kabupaten Purwakarta-Subang Rusak, Arus Lalu Lintas Tersendat

Jembatan penghubung kabupaten subang-purwakarta rusak/detik

Beropini.id - Badan jalan jembatan di jalur nasional perbatasan Subang-Purwakarta mengalami kerusakan parah. Lokasinya tepatnya berada di Desa Ciparung, Kecamatan Cibatu, Purwakarta. Satu lajur jalan tidak dapat dilintasi kendaraan akibat kerusakan tersebut.

Kasie Trantib Pol PP Kecamatan Cipeundeuy, Cece Mulyana, mengatakan bahwa jalan tersebut rusak dengan diameter sekitar dua hingga empat meter. Pertama-tama, aliran air tidak berfungsi dengan baik, sehingga air meluap ke jalan. Lama kelamaan, rembesan air terus menerus menyebabkan kerusakan pada lapisan aspal jalan. Kendaraan besar yang melintas semakin memperburuk kondisi jalan tersebut.

Menurut Cece, rusaknya jalan ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan terus menerus di wilayah tersebut. Masalah ini semakin parah karena aliran air kurang baik. Air tergenang di atas jembatan dan membuat lapisan aspal jalan terkelupas dan rusak.

"Ini akibat hujan terus menerus. Air tidak mengalir dengan baik ke sungai, tentunya ini perlu antisipasi pihak provinsi saluran air benahi bersama secepatnya," ujarnya.

Pekerja sedang melakukan perbaikan awal dengan memasang besi di atas jembatan untuk menutup lubang jalan yang tembus ke aliran sungai. Petugas berencana akan melakukan pengecoran awal untuk menutup lubang.

"Ini darurat dulu jangan sampai pengguna jalan masyarakat terganggu, akan diupayakan dicor hari ini, walaupun memang kita terkendala lalin karena ini jalan utama Subang Purwakarta, akhirnya kita buka tutup kendaraan," ungkap Cece.

Namun, dampak dari rusaknya jembatan ini sangat terasa pada arus lalu lintas di kedua arah, baik dari Purwakarta menuju Subang maupun sebaliknya. Lalu lintas menjadi tersendat dan harus diberlakukan sistem buka tutup atau bergantian. Hal ini sangat merepotkan bagi pengguna jalan, terutama para sopir angkot.

Salah satu sopir angkot mengeluhkan dampak dari kerusakan jalan ini pada pendapatannya. Perjalanan yang biasanya hanya satu jam sekarang memakan waktu satu setengah jam karena macet dan jalan rusak. Ia harus merugi karena kehilangan penumpang. Akibatnya, pendapatannya turun drastis.

"Biasa perjalanan satu jam sekarang sejam setengah, karena macet dan jalan rusak. Harapannya cepat diperbaiki karena berdampak pada pendapatan berkurang, kalo angkot terlalu lama jalan otomatis penumpang naik gojek, kalo telat sekarang jaman internet tinggal ketik gojek grab," keluh Toto, sopir angkot Purwakarta-Subang.

(br/detik)

Lebih baru Lebih lama