Jelang Ramadan, Harga Sayuran di Pasar Pamanukan Subang Merangkak Naik

Pedagang sayur pasar pamanukan/inews

Beropini.id - Menjelang bulan Ramadan, harga sayur di Pasar Pamanukan, Kabupaten Subang, Jawa Barat, mulai merangkak naik. Lonjakan harga terjadi pada sejumlah komoditas seperti cabai, tomat, kentang, serta jenis sayuran lainnya. Kenaikan harga ini sudah terjadi sejak empat hari terakhir.

Menurut Uni, seorang pembeli setia pasar tradisional Pamanukan yang sudah berusia 62 tahun, kenaikan harga menjelang Ramadan sangat terasa. Pasalnya, hampir semua jenis kebutuhan pokok termasuk beras dan sayur mengalami kenaikan harga. 

"Sekarang pada naik semua menjelang Ramadan, seperti harga beras yang naik terus, dan harga sayur kini ikut naik juga, semoga saja cepat turun lagi," ujar Uni.

Zahra Nabila, seorang pedagang di Pasar Pamanukan, menjelaskan bahwa harga di pasar Pamanukan masih tergolong cukup murah dan terjangkau. Namun, tetap saja para pembeli merasa keberatan karena harga sayur yang naik sangat memberatkan pengeluaran mereka. 

"Sekarang yang naik ada di cabai sekitar Rp 80.000 dari harga yang asalnya hanya mencapai Rp 40.000 hingga Rp 50.000 per kilogramnya, cabai keriting di kisaran Rp 40.000 dari harga sebelumnya Rp 32.000 per kilogram. Hampir semua harga cabai naik. Harga sayur naik hingga 30 persen dari harga awal," tandas Zahra.

Secara detail, berikut adalah harga sayuran yang mengalami kenaikan menjelang Ramadan di Pasar Pamanukan: cabe merah naik dari Rp 20.000 menjadi Rp 40.000 per kilogram, cabe merah keriting naik dari Rp 30.000 menjadi Rp 40.000 per kilogram, tomat naik dari Rp 6.000 menjadi Rp.10.000 per kilogram, sawi hijau naik dari Rp 8.000 menjadi Rp 12.000 per kilogram, pecay atau sawi putih naik dari Rp 5.000 menjadi Rp 8.000 per kilogram, wortel impor naik dari Rp 12.000 menjadi Rp 14.000 per kilogram, dan bawang putih naik dari Rp 8.000 menjadi Rp. 10.000 per kilogram.

Kenaikan harga sayur ini tentu menjadi perhatian bagi masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah. Oleh karena itu, diharapkan pemerintah dapat memberikan solusi untuk mengatasi kenaikan harga ini agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan sayur mereka selama Ramadan tanpa harus terbebani dengan harga yang terlalu mahal.

(br/beritasatu)

Lebih baru Lebih lama