Duka Warga Komplek Cingcin Permata Indah Soreang, Sahur Hari Pertama Diterjang Banjir

Foto warga sedang mengamankan sepeda motor dari terjangan banjir/pikiran-rakyat

Beropini.id - Warga komplek Cingcin Permata Indah (CPI), yang terletak di Kecamatan Soreang dan Kecamatan Katapang, harus menghadapi banjir dengan intensitas yang cukup tinggi pada hari pertama ibadah puasa. Bahkan, mayoritas dari mereka harus melakukan makan sahur dalam kondisi yang kebanjiran.

Menurut relawan Unit Cegah Siaga, Yaya Suhaya, warga CPI harus mengalami keadaan banjir saat sahur. Oleh karena itu, para warga tidak dapat menikmati makanan sahur mereka dengan tenang.

"Ya, cukup mengejutkan bagi warga di sini. Hari pertama puasa, dan tiba-tiba banjir datang dengan hujan dan petir yang lumayan deras. Saat makan sahur pun tidak tenang," ujar Yaya saat dihubungi detikJabar, Kamis (23/3/2023).

Dia menjelaskan bahwa banjir tersebut terjadi sebelum waktu sahur, sehingga banyak orang tidak bisa mempersiapkan makanan sahur mereka.

"Banjir datang sekitar jam 3 pagi, jadi orang-orang tidak memikirkan makan sahur. Lebih penting untuk memikirkan keselamatan mereka sendiri. Beberapa orang yang rumahnya tidak terendam masih sempat makan sahur, tetapi bagi mereka yang rumahnya terendam parah, makan sahur tidak menjadi prioritas," kata Yaya.

Yaya mengungkapkan bahwa wilayah tersebut telah diguyur hujan sejak tengah malam. Kemudian, intensitas hujan tersebut terus meningkat dan menyebabkan banjir di wilayah tersebut.

"Curah hujan semakin meningkat mulai jam 12 malam hingga jam 2 pagi. Banjir mulai datang pada jam 3 pagi. Jadi, waktu antara hujan dan banjir tidak terlalu lama," ucapnya.

Dia menyebutkan bahwa banjir di wilayah tersebut memiliki ketinggian yang bervariasi, rata-rata antara 160-170 cm.

"Ketinggian banjir di CPI RW 13 berkisar antara 160-170 cm. Ada satu RT blok B yang tingginya mencapai 170 cm dan bahkan pagar rumah terendam. Itu yang paling tinggi karena posisinya berada di blok yang paling rendah," ujar Yaya.

Yaya juga menjelaskan bahwa komplek CPI berada di dua desa dan dua kecamatan, sehingga banyak warga yang terdampak banjir.

"Ada sembilan RT yang terdampak, yaitu RW 13 di Desa Gandasari, Kecamatan Katapang, dan RW 11 blok D di Desa Cingcin, Kecamatan Soreang. Ketinggian air bisa mencapai dua meter di RW tersebut karena air dari Gading Tutuka 1 mengalir ke komplek kami," pungkasnya.

(br/detik)

Lebih baru Lebih lama