Petugas tengah melakukan pendinginan di lokasi kebakaran, Depo Pertaminan, Plumpang, Jakut/pojoksatu |
Beropini.id - Kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara pada Sabtu (4/3/2023) telah menewaskan 17 orang, termasuk 2 anak-anak. Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyatakan bahwa pihaknya masih terus mendalami penyebab kebakaran tersebut.
Belum ada tersangka atau dugaan kesalahan manusia yang bisa ditetapkan saat ini karena fokus saat ini adalah pada upaya penyelamatan.
Tim Puslabfor di RS Polri Kramat Jati sedang berusaha keras untuk mengidentifikasi korban yang meninggal dunia agar bisa dikembalikan ke keluarga masing-masing. Untuk memudahkan proses identifikasi, polisi memerlukan data antemortem dan postmortem dari korban.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menjelaskan bahwa kondisi korban yang ditemukan berbeda-beda, ada yang utuh dan ada yang luka bakar 100 persen.
BPBD DKI Jakarta mencatat bahwa korban tewas dalam kebakaran ini mencapai 17 orang, yang terdiri dari 15 dewasa dan 2 anak-anak. Saat ini, 17 korban jiwa berada di tempat yang berbeda. Delapan korban di RSUD Tugu Koja, dua di RSUPN Cipto Mangunkusumo, dan tujuh korban di RS Polri Kramat Jati.
Sementara itu, 50 orang lainnya mengalami luka-luka dan sedang dirawat di berbagai rumah sakit seperti RS Mulyasari, RS Tugu, RSUD Koja, dan RS Pelabuhan. Selain itu, sekitar 600 warga juga mengungsi akibat kebakaran ini.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, memastikan bahwa seluruh korban yang mengalami luka-luka sudah mendapat perawatan yang layak di semua rumah sakit yang menangani kasus ini. Namun, pemerintah daerah belum bisa mengevakuasi rumah-rumah yang terbakar karena proses pendinginan masih berlangsung.
Untuk membantu korban dan keluarga yang terkena dampak kebakaran, pemerintah daerah telah mendirikan lima posko di kantor Wali Kota, GOR, RPTRA, PMI, kantor kecamatan dan RW.
Semoga para korban dapat segera pulih dan mendapat dukungan yang memadai dari seluruh masyarakat.
(br/pojoksatu)