Bupati purwakarta panen manggis/tribun |
Beropini.id - Manggis, buah yang memiliki rasa manis segar dan kaya akan manfaat ini telah menjadi buah primadona di Purwakarta, Jawa Barat. Terutama manggis asal Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, yang memiliki daya tahan yang cukup lama sehingga menjadi salah satu varian terbaik dan sangat diminati di pasar ekspor global.
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, mengungkapkan bahwa manggis asal Wanayasa menjadi salah satu varian terbaik di Indonesia, dan terus memperkuat posisinya di pasar internasional. Keunggulan manggis Wanayasa terletak pada ukurannya yang relatif besar dengan diameter 4,5 sampai 5,5 sentimeter dan bobot 90 sampai dengan 110 gram. Daging buahnya yang rasanya manis segar serta warna kulit buah merah keunguan juga menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.
Namun, yang membuat manggis Wanayasa berbeda dari daerah lainnya adalah daya tahannya yang mencapai 28 hari. Tak heran jika buah ini menjadi unggulan ekspor karena memiliki ketahanan hampir satu bulan.
Permintaan pasar global yang sangat tinggi datang dari negara-negara di ASEAN, Timur Tengah, Asia Pasifik, beberapa negara di Eropa, bahkan di beberapa negara Timur Tengah, manggis menjadi buah-buahan wajib dikonsumsi setelah makan, karena kaya akan manfaatnya.
Perkebunan manggis di Purwakarta tidak hanya terdapat di Kecamatan Wanayasa, namun juga tersebar di kecamatan lainnya, seperti Kiarapedes, Bojong, Darangdan, dan Pondoksalam, dengan jumlah 166.268 pohon manggis dengan luas lahan sekitar 1.662,68 hektare.
Dari luas lahan tersebut, sekitar 171,58 hektare merupakan tanaman produktif, 846,56 hektare merupakan tanaman belum menghasilkan, dan 644,54 hektare merupakan tanaman tua atau rusak. Untuk tanaman yang rusak, pihak berwenang sedang memperbaikinya, dan tanaman yang tua di beberapa wilayah masih dirawat sebagai bagian dari kebutuhan oksigen bersih.
Ekspor manggis Wanayasa telah mengalami peningkatan produksi setiap tahun, dan pada tahun 2022, sebanyak 4.361,7 ton buah manggis dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal maupun global.
Bahkan, pada tahun ini, permintaan dari satu importir yang akan dikirim ke China mencapai 500 ton. Keberhasilan manggis Wanayasa menembus pasar internasional merupakan prestasi yang harus diapresiasi dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Purwakarta.
Anne Ratna Mustika mengharapkan ke depannya akan semakin banyak produk-produk desa-desa dari Purwakarta yang bisa menembus pasar nasional bahkan pasar internasional. Desa tapi prestasinya internasional, itu benar-benar keren!
(br/tribun)