Akibat Cuaca Buruk, Petani di Karawang Kesulitan Menjual Hasil Panen

Ilustrasi petani padi karawang/google

Beropini.id - Petani di Karawang Selatan, Jawa Barat, sedang menghadapi masalah ekonomi serius akibat kondisi cuaca buruk yang mempengaruhi hasil panen padi mereka. 

Musim hujan yang intens membuat padi hasil panen basah dan sulit dikeringkan, sehingga banyak tengkulak yang tidak mau membeli gabah dari petani.

Abdul Rohim, seorang petani asal Desa Cintalanggeng, mengatakan bahwa padi hasil panennya yang biasanya mencapai 20-21 ton per hektar kini mencapai 30 ton, namun harga gabah di pasaran sangat rendah, hanya sekitar Rp380 ribu sampai Rp400 ribu per ton. Padahal, dia harus memikirkan modal untuk bersawah di masa depan.

Petani lain seperti Usep, pemilik penggilingan padi di Desa Cintalanggeng, memiliki 45 ton padi yang tak dapat dijual karena gabah hasil panennya masih basah. 

Harga gabah kering sebelum musim hujan mencapai Rp570 ribu hingga Rp600 ribu per ton, namun harga saat ini turun hampir 50 persen karena kondisi padi yang basah dan sulit dikeringkan. Sulitnya mendapatkan gabah kering yang siap digiling membuat harga beras tetap mahal.

Para petani berharap pemerintah bisa memberikan solusi untuk menyelamatkan nasib petani, misalnya dengan memberikan akses untuk menjual gabah hasil panen ke badan urusan logistik (Bulog) atau open gabah perkelompok. 

Situasi ini menunjukkan bahwa kondisi cuaca dapat berdampak buruk pada ekonomi dan menyebabkan kenaikan harga pangan.

(br/detik)

Lebih baru Lebih lama