Dua Pekan Jelang Ramadhan, Harga Beras di Purwakarta Masih Tinggi

Petani sedang memanen padi/tribun

Beropini.id - Kurang dari dua pekan menuju bulan Ramadan yang suci, harga beras di Purwakarta, Jawa Barat masih memuncak. Pada Rabu, 8 Maret 2023, harga beras kualitas medium masih bertengger di kisaran Rp. 11.000 per kilogram, yang jauh di atas target harga pemerintah yang seharusnya berada di kisaran Rp. 9.000 per kilogram. Meskipun panen padi sudah dimulai, tetapi belum terlihat adanya pengaruh yang signifikan terhadap turunnya harga beras.

Panen padi masih terus berlangsung di beberapa desa di wilayah Kabupaten Purwakarta. Namun, dari awal Februari 2023 hingga saat ini, panen yang dilakukan belum terlalu berpengaruh terhadap penurunan harga beras. Di pasar Rebo Purwakarta, beras kualitas medium masih dijual dengan harga tinggi, mencapai Rp. 11.000 per kilogram.

Para pedagang menyatakan bahwa harga beras dari pemasok atau bandar beras masih tinggi. Beras kualitas medium yang diperoleh dari pemasok dibeli dengan harga lebih dari Rp. 10.000 per kilogram, yang kemudian dijual kembali dengan harga sekitar Rp. 11.000 per kilogram.

Sementara itu, harga beras kualitas premium dari pemasok jauh lebih mahal, berkisar antara Rp. 12.000 hingga Rp. 13.000 per kilogram. Hal ini menyebabkan sebagian pedagang memilih untuk tidak menyediakan beras premium. Harga beras premium dari pemasok mencapai Rp. 10.300 per kilogram, yang kemudian dijual kembali dengan harga Rp. 11.000.

"Menurut para bandar, panen tidak berjalan serentak, dan tidak ada yang disebut panen raya," kata Zaenudin (45), seorang pedagang beras.

Harga beras yang masih tinggi tentu saja mengundang keluhan dari pembeli, terutama mengingat harga kebutuhan lain yang juga mengalami kenaikan.

"Harga beras saat ini masih terbilang tinggi, saya berharap harga beras bisa turun lagi sehingga masyarakat tidak merasa kesulitan," kata Holiyah (60) di Pasar Rebo Purwakarta.

Cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi dan musibah banjir diduga menjadi faktor penyebab harga beras masih tinggi di pasar. Selain itu, panen padi yang tidak berlangsung secara serentak dan merata juga menjadi penyebab harga beras belum mengalami penurunan yang signifikan di pasar.

(br/beritasatu)

Lebih baru Lebih lama