Jusuf Hamka Rencanakan Bangun Rest Area Ikonik di Tol Cisumdawu, Harapan Baru Perajin Boboko Sumedang

Abah Omen perajin boboko sumedang/Pikiran-rakyat


Beropini.id - Rencana Direktur Utama PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) Jusuf Hamka yang akan membangun kawasan rest area ikonik di Tol Cisumdawu (Cileunyi - Sumedang - Dawuan) membuka harapan bagi sentra para perajin anyaman bambu di Dusun Awilega, Desa Genteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang.

Sebab, jika di sana disediakan satu gerai untuk memampangkan produk hasil kerajinan anyaman bambu dari Warga Dusun Awilega, tentunya dapat membantu sisi pemasaran serta mengangkat nama Dusun Awilega yang mayoritas warganya sebagai perajin anyaman bambu.

"Kalau ada kanyaah dari pihak tol dan kalau bisa ada satu gerai yang disediakan secara gratis untuk diisi produk-produk hasil kerajinan anyaman bambu dari para perajin, agar dusun kami ini terangkat namanya serta membantu dari sisi pemasaran," ungkap Kepala Dusun Awilega, Jajang Setiawan saat ditanya detikJabar soal rencana pihak Tol Cisumdawu yang akan membangun rest area ikonik di Sumedang.

Sekadar diketahui, Dusun Awilega merupakan sentra penghasil produk anyaman bambu bagi Kabupaten Sumedang. Berbagai peralatan rumah tangga dari anyaman bambu mampu dihasilkan oleh warga di dusun ini. Sebut saja seperti nyiru (tampah), boboko, aseupan (kukusan), tapir, hihid (kipas), ayakan (saringan) dan kerajinan bambu lainnya.

Jajang menilai, pemasaran produk para perajin Dusun Awilwga dirasa kurang begitu optimal selama ini. Ia membayangkan jika produk para perajin dapat terpampang di rest area yang akan di bangun nanti.

"Pemasaran selama ini baru merambah ke Cibiru Bandung, Majalengka, Rancaekek Kabupaten Bandung dan wilayah sekitar Sumedang lainnya, namun belum sampai kalau ke Jakarta," terangnya.

"Jadi sekarang itu belum banyak yang mengangkat akan keberadaan para perajin Dusun Awilega ini, ya mudah-mudahan ada yang mau mengangkat sisi marketingnya, saya kebayang kalau produk ini bisa terpampang di rest area nanti," ungkap Jajang menambahkan.

Jajang menyebut, Dusun Awilega terdiri dari 350 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 750 jiwa. Mata pencaharian penduduknya rata-rata sebagai pembuat kerajinan anyaman bambu.

"Dari jumlah penduduk yang ada mereka rata-rata perajin anyaman bambu, hanya 10 persen yang tidak melakoni profesinya sebagai perajin anyaman bambu atau berprofesi sebagai petani, pedagang atau karyawan, atau ada juga sambil jadi petani malamnya menganyam bambu, kan kalau petani itu tidak tiap hari," paparnya.

Dusun Awilega menaungi tiga RW, yakni RW 17, 18 dan RW 19. Dari ketiganya memiliki ciri khas dari produk hasil kerajinan anyaman bambunya.

"Kalau RW 17 itu produknya biasanya hihid, nyiru dan lampegan terus ada kerajinan khusus sesuai pesanan pembeli. Kalau RW 18 dan 19 itu kebanyakan buat boboko dan aseupan," katanya.

Ia pun menegaskan harapannya, semoga ada pihak-pihak yang dapat membantu memperluas pangsa pasar bagi produk-produk kerajinan dari Dusun Awilega tersebut.

"Mudahan-mudahan kalau ada yang bisa membantu memasarkan lebih luas lagi, bisa lebih berkembang kerajinan anyaman bambu dari Dusun Awilega ini, karena anyaman bambu telah menopang ekonomi warga selama ini," paparnya.





Baca artikel detikjabar, "Perajin Boboko Sumedang Gantungkan Asa ke Tol Cisumdawu" selengkapnya https://www.detik.com/jabar/budaya/d-6568241/perajin-boboko-sumedang-gantungkan-asa-ke-tol-cisumdawu.

Lebih baru Lebih lama