Inspiratif, Anggota Polri di Purwakarta Bangun Pesantren Gratis untuk Dhuafa dan Anak Yatim

Abah Budiman/istimewa


Beropini.id - Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk sesama. Mungkin itu adalah prinsip yang dijunjung tinggi oleh Ipda Budiman, Kapolsek Bojong, Polres Purwakarta yang membangun pesantren gratis bagi anak yatim piatu dan duafa.

Pria yang akrab disapa Abah Budimanan ini membangun Pondok Pesantren Madinah Darul Barokah Lodaya yang berlokasi di Kampung Dangdeur, Desa Dangdeur, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta.

Langkah inspiratif, Abad Budiman ini tidak selalu berjalan mulus. Pada tahun 2012, bangunan pesantren gratis miliknya sempar dirusak oleh orang yang tak dikenal.

Perusakan itu, karena tudingan terhadap pesantren gratis Abah Budiman yang dituduh mengajarkan aliran sesat. Bahkan, tak ada santri yang mengaji di pesantrennya tersebut. 

Dirinya mengaku, bahwa dialah santri pertama di pesantrennya itu akibat dicap mengajarkan aliran sesat. Namun demikian, cap buruk itu tidak menjadikan dirinya patah semangat membangun pesantren gratis.

Hal ini membuat tekadnya semakin bulat dan ingin membuktikan pesantren gratis miliknya tidak mengajarkan aliran sesat. Tentunya, dirinya juga memohon kepada Allah SWT agar tempat itu dijadikan tempat ibadah sekaligus tempat mengaji untuk anak-anak.

“Alhamdulillah dengan doa yang ikhlas, dikabulkan oleh Allah. Santrinya pun mulai ada dengan terlebih dahulu dari lingkungan sekitar dan sampai saat ini banyak dari berbagai daerah,” ucap Abah Budiman melansir dari Jabarnews.com, Minggu 12 Februari 2023.

Abah Budiman bercerita, saat mendirikan pondok pesantren ini sempat berdiskusi dengan istrinya untuk memutuskan pesantren ini khusus anak yatim piatu. Gayung bersambut, istrinya sepakat dan mendukungnya.

“Saya mulai bangun pesantren ini pada 2010 silam. Awalnya itu saya datang ke wilayah ini dan melaksanakan salat bertemu seorang bapak-bapak dan mengajak saya membangun pesantren. Saya menolak karena saya nggak punya dasar pesantren. Tetapi, jalan Allah akhirnya saya membuat pesantren ini meski awalnya justru nggak ada santrinya,” ungkap Abah..

Dia mengaku saat mendirikan Pondok Pesantren terkendala biaya operasional pengelolaan pondok pesantren yang dibangunnya.

“Tapi, saya terkendala biaya. Namun, alhamdulillah saya miliki gaji sebagai anggota polisi yang saya sisihkan untuk makan para santri yang sampai sekarang jumlahnya ada 250 orang yang mayoritasnya yatim dan duafa. Alhamdulillah juga saat ini sudah ada bantuan dari berbagai pihak,” ungkapnya.

Tak hanya pondok pesantren, Abah Budiman pun menyebut di lokasi pesantren yang miliki luas area 6.000 meter persegi juga dibangun pula madrasah tsanawiyah dan aliyah.

“Kami sudah berjanji bahwa pesantren ini gratis untuk anak yatim dan duafa. Jadi, tak ada sepeser pun yang dikeluarkan mereka untuk pakaian, makanan, jajan, juga sekolahnya,” pungkasnya.



Suara Purwasuka

Lebih baru Lebih lama