Harga Gabah Mulai Turun, Petani Padi di Purwakarta Mulai Cemas Alami Kerugian

Petani padi sedang panen/tribun


Beropini.id - Masih tingginya harga beras di pasaran, tidak begitu saja dinikmati para petani. Memasuki masa panen, para petani di Purwakarta, Jawa Barat, justru dibayangi kecemasan. Pasalnya, harga gabah di tingkat petani, mulai turun seiring panen yang dilakukan. sementara biaya yang dikeluarkan selama masa tanam, relatif tinggi.

Panen padi mulai dilakukan di sejumlah wilayah di Purwakarta, diantaranya di Desa Citalang dan Tegal Munjul, Kecamatan Purwakarta, serta di wilayah Kecamatan Pasawahan, Selasa (21/2/2023). Namun, panen petani dibayangi kecemasan terkait harga jual gabah hasil panen, yang mulai turun.

Menurut para petani, saat ini mereka menjual gabah hasil panen yang telah dijemur, di kisaran Rp 600.000 per kuintal, padahal harga gabah sebelum panen, mencapai Rp 700.000 per kuintalnya. Petani khawatir harga gabah akan semakin anjlok, saat panen raya tiba secara merata.

“Harga gabah kemarin di kisaran Rp 700.000 per kuintal, sekarang baru 1 hingga 3 hari, harga gabah sudah turun di kisaran harga Rp 600.000 per kuintalnya. Penurunan harga ini mengakibatkan petani mengalami kerugian, karena harga pupuk yang naik. Selain itu pupuknya langka,“ ujar Oman (56) kepada Beritasatu.com.

Mengeluhnya petani akibat harga gabah menurun saat mulai masa panen padi ini, dirasakan juga oleh Watiningsih (54). Ia mengaku sebelumnya harga gabah di kisaran Rp 700.000 per kuintal, namun akibat masa panen padi, harga gabah mulai turun.

“Sekarang harga gabah turun dari sebelumnya Rp 700.000 akibat masa panen, namun masih bilang dirasa menutupi. Namun ke depan ada kekhawatiran harga gabah akan terus menurun di saat panen raya padi tiba,” pungkasnya.

Meski mengalami penurunan, namun petani tetap merasa bersyukur, karena harga gabah di pasaran, masih jauh di atas harga pembelian pemerintah.

Tingginya biaya yang dikeluarkan untuk pembelian pupuk dan obat pertanian, membuat petani berharap harga gabah tetap stabil, dan tidak turun. Saat ini, harga gabah di pasaran sebenarnya masih relatif tinggi.

Sebagai perbandingan, harga pembelian pemerintah atau HPP gabah untuk gabah kering giling hanya Rp 5.250 per kilogram. sementara harga kering panen, hanya Rp 4.250 per kilogram. Hal ini mengacu kepada Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 24 tahun 2020, yang mengatur harga pembelian pemerintah untuk gabah.



Berita Satu


Lebih baru Lebih lama