Sebanyak 1.021 Warga Manado Mengungsi Akibat Banjir dengan Ketinggian Capai 3 Meter

Banjir di Manado/detik

Beropini.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 1.021 orang mengungsi imbas bencana banjir dan longsor di Kota Manado, Sulawesi Utara, yang terjadi sejak Jumat (27/1).

Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan Kecamatan Singkil menjadi wilayah dengan pengungsi terbanyak, mencapai 460 orang.

"Banjir dan longsor juga memaksa 1.021 jiwa mengungsi di beberapa titik. Adapun pengungsian di Kecamatan Tikala sebanyak 209 jiwa, Kecamatan Paal 2 ada 261 jiwa, Kecamatan Tuminting ada 50 jiwa, Kecamatan Singkil sebanyak 460 jiwa dan Kecamatan Wanang ada 41 jiwa," kata Abdul dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (28/1).

BNPB mencatat banjir yang ketinggian air maksimalnya menyentuh angka 3 meter itu berdampak terhadap 3.013 Kepala Keluarga (KK) dan menelan satu korban jiwa.

"Banjir dengan tinggi muka air yang berkisar antara 80-300 sentimeter itu telah berdampak pada 3.013 KK atau 9.382 jiwa dan merenggut satu korban jiwa," ujar dia.

Sementara, bencana tanah longsor telah berdampak pada 63 KK di 7 kecamatan. Bencana itu pun merenggut empat korban jiwa.

Di sisi lain, longsor juga menyebabkan kerugian materiil sebanyak 53 unit rumah termasuk satu tempat ibadah rusak.

Kini, kata dia, Pemerintah Kota Manado juga telah menetapkan status keadaan darurat dengan nomor 27/KEP/B.06/BPBD/2023 tertanggal 27 Januari 2023.

"Dalam surat keputusan yang ditandatangani oleh Wali Kota Manado Andrei Angouw itu ditetapkan periode status keadaan darurat sejak 27 Januari 2023 hingga 2 Februari 2023," kata Abdul.




(nfl/arh)

Baca artikel CNN Indonesia "Tinggi Banjir Manado Capai 3 Meter, 1.021 Warga Mengungsi" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230126204533-20-905386/tinggi-banjir-manado-capai-3-meter-1021-warga-mengungsi.

Lebih baru Lebih lama